Palangka Raya, langkahkalteng.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekobang) Yuas Elko mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang di pimpin langsung Kemendagri RI Tito Karnavian, dari Ruang Rapat Kantor Gubernur Kalteng, Senin (4/11/24).
Dalam arahannya, terkait stabilitas harga dan ketersediaan pangan jelang akhir tahun, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengimbau kepala daerah untuk mengantisipasi stok pangan, baik di Bulog maupun di pasar.
“Perlu dicek, stok di Bulog dan pasar cukup atau tidak, lakukan antisipasi terutama menjelang pilkada serentak,” ucapnya.
Muhammad Tito Karnavian menyebutkan Ekonomi Indonesia tumbuh positif sebesar 5,05% pada Triwulan 2-2024, lebih rendah disbanding periode yang sama tahun 2023.
“Dibandingkan Triwulan 1-2024, ekonomi Indonesia pada Triwulan 2-2024 tumbuh sebesar 3,79% (q-to-q), mengikuti pola musiman tahun-tahun sebelumnya, ” sebut Kemendagri tersebut.
Sementara, Di dalam rakor, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa Komoditas Penyumbang andil kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) terbesar di pulau jawa adalah cabai rawit, bawang merah dan daging ayam ras kemudian kenaikan IPH di Pulau Sumatera didominasi oleh daging ayam ras dan bawang merah.
“Sesuai data BPS, harga bawang merah meningkat mencapai 8,89% dibanding September 2024. Harga daging ayam ras naik 1,95%, minyak goreng naik 0,89%, dan gula pasir naik 0,22%. Ini membuat daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam menjadi penyumbang utama inflasi Oktober, ” ungkapnya.
Foto Staf Ahli Gubernur Bidang Ekobang Yuas Elko Ikuti Rakor
Ditempat yang sama, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, menambahkan bahwa yang perlu menjadi perhatian khusus di tingkat produsen adalah cabai merah keriting karena saat ini berada dibawah harga acuan pemerintah, sehingga petani bisa terdampak.
“Bila harga di wilayah rendah lakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan dorong ke daerah yang (harganya) mahal. Cara ini dapat dilakukan di Provinsi atau Kota lainnya untuk menjadi pola ketahanan para produsen dan petani kita,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Epi Sulandari menegaskan bahwa Bulog telah merealisasikan distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) hingga 1,23 juta ton di seluruh Indonesia per 3 November 2024.
Foto Staf Ahli Gubernur Bidang Ekobang Yuas Elko Ikuti RAkor Pengendalian Inflasi Daerah.
“Langkah ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menstabilkan harga beras, terutama di daerah yang mengalami kenaikan., ” tegasnya.
Selanjutnya, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Kementerian Pertanian, Hotman Fajar Simanjuntak, memperkirakan harga bawang merah dan cabai berpotensi naik di bulan November hingga Desember. Namun, Hotman meyakini bahwa pasokan masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan jelang Natal dan Tahun Baru.
Sumber : ctr / tn-t7 / red