
LANGKAH KALTENG, PALANGKA RAYA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Nasional Indonesia Kalimantan Tengah, Yansen A. Binti, turut menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Kesbangpol Provinsi Kalteng, Jl. Williem AS, Palangka Raya, Selasa (3/6/2025).
Sebagai salah satu tokoh masyarakat Kalimantan Tengah yang dikenal aktif memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, Yansen menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya FGD yang dinilainya sebagai langkah konkret pemerintah daerah dalam mengevaluasi dan meningkatkan kualitas demokrasi di wilayah tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi langkah strategis yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui FGD ini. Ini menunjukkan bahwa ada komitmen nyata untuk mendorong transparansi, partisipasi publik, dan perbaikan tata kelola pemerintahan yang lebih demokratis,” ujar Yansen kepada awak media usai kegiatan.
Dalam forum tersebut, Yansen juga turut memberikan pandangan kritis terkait beberapa aspek yang dinilainya perlu mendapat perhatian lebih serius, khususnya menyangkut kesetaraan akses terhadap partisipasi politik masyarakat adat serta peningkatan peran lembaga adat dalam sistem demokrasi daerah.
“Demokrasi yang berkualitas tidak bisa dilepaskan dari peran masyarakat adat dan kelompok minoritas. Harus ada ruang yang setara dan inklusif agar semua elemen masyarakat dapat berkontribusi dalam pembangunan, termasuk dalam menentukan arah kebijakan publik,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menilai penurunan skor Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kalimantan Tengah pada tahun 2023 harus dijadikan momentum evaluasi bersama, bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga seluruh komponen masyarakat sipil, termasuk organisasi kepemudaan dan adat seperti Gerdayak.
“Kami dari Gerdayak siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda Dayak, agar lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi dan pemerintahan,” tutup Yansen.
Kegiatan FGD tersebut juga dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan, akademisi, organisasi masyarakat sipil, dan tokoh masyarakat lainnya, dengan harapan dapat menghasilkan rumusan kebijakan strategis dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Kalimantan Tengah ke depannya. (Ctr)