
Foto Bersama
Palangka Raya, langkahkalteng.com – Mewakili Walikota Palangka Raya, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Gloriana Aden Hadiri Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan Dan Lahan & Pelatihan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar Tahun 2025, yang digelar oleh DLH Kota Palangka Raya bertempat di Aula Alltrue Hotel, Jl. Menteng I No. 3 Palangka Raya, Selasa (22/7/25).
Dalam sambutan Walikota Palangka Raya yang dibacakan oleh Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Gloriana Aden mengatakan berdasarkan data dan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa awal musim kemarau Tahun 2025 telah mulai terjadi sejak bulan April, dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.
“Dan puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada bulan Agustus di sebagian besar wilayah di Indonesia, dan diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia, ” ucapnya.
Foto Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Gloriana Aden
Gloriana Aden menyebutkan meskipun curah hujan di wilayah Kota Palangka Raya cukup tinggi namun kita tetap waspada mengingat Potensi Risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan tetap ada.
“Karena kegiatan ini saya nilai sangat strategis guna kita semua yang hadir pada hari ini dapat bersama mempersiapkan upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, yang seringkali terjadi saat musim kemarau, ” sebut Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat tersebut.
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat tersebut menegaskan Program Karhutla pengendalian merupakan program prioritas nasional, termasuk pula upaya corrective action dalam pengelolaan ekosistem gambut.
“Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG) yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Palangka Raya RPPEG diharapkan mampu mencegah terjadinya kerusakan ekosistem gambut, melalui tata kelola ekosistem gambut yang baik serta program pemberdayaan di kawasan hidrologis gambut (KHG) di Kota Palangka Raya, tegas Gloriana Aden.
Foto penyerahan Barang Milik Daerah Dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya kepada kelurahan kereng Bangkirai dan kelurahan Menteng, Berupa Peralatan Dehidrator, Meja Atanless, Alat pres plastii impulse Sealer.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan berdasarkan data Tahun 2024 luas hutan dan lahan yang terbakar di Kota Palangka Raya yaitu di angka 26,08 Ha, terjadi di tanah gambut seluas 8,13 Ha, di tanah mineral 17,95 Ha. Angka di Tahun 2024 ini mengalami penurunan yang sangat signifikan dibanding luas karhutla di Tahun sebelumnya, Tahun 2023 yang seluas 3.892,15 Hektar.
“Untuk itu saya sangat mengharapkan sinergi, dalam kolaborasi serta tindakan preventif dalam pengendalian terjadinya kejadian kebakaran, ” jelas Gloriana Aden Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat tersebut.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri narasumber dari Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (KLHK) Wilayah Kalimantan serta Prisilia Oktaviyani, MKM (tenaga pengajar di Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Praktisi lingkungan dalam mengelola lahan tanpa bakar). Peserta kegiatan berasal dari Kepala Para Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, Camat dan Lurah Se-Kota Palangka Raya, Unsur akademisi FISIP Universitas Palangka Raya, Perwakilan Unsur Kecamatan, Kelurahan, LKK/BKM/TSAK/Kelompok Tani/Unsur Masyarakat RT, RW se Kecamatan/Kelurahan di Kota Palangka Raya.
Sumber : ctr / tn-t7