
Palangka Raya – Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya Polda Kalteng kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesiapsiagaan tenaga kesehatan menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dengan menggelar Sharing Session tentang Evakuasi Korban Karhutla dengan Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap.
Kegiatan yang diikuti seluruh personel Rumkit Bhayangkara usai apel pagi ini, berlangsung di Halaman Gedung Presisi Rumkit Bhayangkara setempat, Rabu (30/7/2025).
Kegiatan disampaikan langsung oleh Perwira Administrasi (Pamin) Urusan Pelayanan Keperawatan (Uryanwat) Rumkit Bhayangkara Ipda Datu Bernad, A.Md.Kep., beserta tim yang memiliki peran penting dalam sistem tanggap darurat rumah sakit.
Sharing session bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan personel dalam melakukan evakuasi korban karhutla secara aman dan efektif, khususnya dalam penggunaan APD sesuai standar keselamatan.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Palangka Raya, AKBP dr. Anton Sudarto, M.A.R.S., M.H., mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., membuka kegiatan ini dengan menyampaikan pentingnya kesiapan fisik, mental, dan teknis dalam menghadapi ancaman karhutla yang kerap terjadi di wilayah Kalimantan Tengah.
“Karhutla bukan hanya peristiwa alam, tetapi juga situasi darurat yang menuntut respon cepat dan tepat. Melalui sharing session ini, kami ingin menanamkan pemahaman menyeluruh tentang proses evakuasi yang aman, tanpa mengesampingkan perlindungan diri petugas,” ujar AKBP dr. Anton.
Materi yang disampaikan meliputi teknik evakuasi korban dari lokasi terdampak asap, penggunaan APD seperti masker respirator, pelindung tubuh, hingga penanganan medis awal di lapangan. Sesi diskusi juga digelar untuk membahas pengalaman dan tantangan nyata yang mungkin dihadapi petugas di lapangan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program internal Rumkit Bhayangkara dalam mendukung upaya mitigasi bencana, sekaligus bentuk kontribusi nyata rumah sakit dalam memperkuat sistem layanan kesehatan yang responsif terhadap kondisi darurat lingkungan.
Dengan terlaksananya sharing session ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam pelaksanaan tugas di lapangan, sehingga pelayanan kesehatan tetap optimal di tengah situasi bencana sekalipun. (Har/Adji)