Palangka Raya, langkahkalteng.com – Pemerintah Kota Palangka Raya, melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang), mengadakan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024. Kegiatan berlangsung di Aula Ballroom Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, pada Senin pagi (18/11/2024). Acara ini secara resmi dibuka oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangka Raya, Luis Eveli, yang mewakili Pj. Wali Kota Palangka Raya.
Dalam sambutan tertulis Pj. Wali Kota Palangka Raya yang dibacakan oleh Luis Eveli, ditegaskan bahwa stunting adalah persoalan kesehatan masyarakat yang memerlukan penanganan serius.
Foto Luis Eveli, S.STP., M.A.P Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya
“Pertemuan ini mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, instansi terkait, hingga masyarakat, untuk bersinergi dalam pencegahan dan penurunan stunting. Kerja sama dan koordinasi yang erat sangat penting untuk memastikan setiap program berjalan sesuai tujuan besar, yakni menciptakan anak-anak yang sehat dan berkualitas,” ujar Luis.
Ia juga menekankan pentingnya menyusun strategi baru dan memperkuat kerja sama lintas sektor melalui rapat ini.
“Mari kita pastikan setiap anak di Palangka Raya mendapatkan haknya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan semangat kolaborasi dan komitmen bersama, saya yakin kita dapat mencapai target prevalensi stunting sebesar 12,39 persen pada tahun 2024,” pungkas Luis Eveli.
Foto Dr. Fauzi Rahman, S.Sos., M.AP.,Kepala Bappedalitbang Kota Palangka Raya.
Sementara, Kepala Bappedalitbang, Dr. Fauzi Rahman, S.Sos., M.AP., dalam laporannya menjelaskan bahwa rakor ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menyusun dan melaksanakan program percepatan penurunan stunting. Kedua, membangun pemahaman bersama terkait tantangan dan solusi inovatif dalam tata kelola penanganan stunting. Ketiga, menyusun langkah strategis berbasis data untuk implementasi kebijakan yang terintegrasi.
“Kami memastikan rapat ini menghasilkan keputusan yang konkret, bukan sekadar seremoni. Hasilnya harus berupa rencana aksi yang jelas dan mempercepat pengambilan keputusan berbasis kolaborasi lintas sektor. Selain itu, optimalisasi pemanfaatan sumber daya pemerintah dan pihak terkait juga menjadi kunci untuk mencapai target penurunan stunting,” ujar Fauzi.
Ia menambahkan, rakor ini diharapkan memberikan dampak strategis pada efektivitas tata kelola pemerintahan, peningkatan kualitas hidup, penguatan kapasitas lokal, serta implementasi rencana aksi yang terukur.
Sumber : ctr