Staf Ahli Gubernur Bidang Ekobang Yuas Elko Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Kemendagri RI
Palangka Raya, langkahkalteng.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Kemendagri RI yang dipimpin oleh Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir secara virtual, dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (21/10/24).
Dalam arahannya, Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir meminta seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar melakukan intervensi terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga. “Kita jangan sampai kendor dan kita harus terus antisipasi agar harga-harga tidak meningkat,” ucapnya.
Foto Peserta Rakor Inflasi Secara Virtual
Tomsi Tohir menyebutkan bahwa komoditas bawang merah, telur ayam ras dan cabai di beberapa Kabupaten/Kota mengalami kenaikan harga meskipun masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan masih bisa ditoleransi. “Untuk minyak goreng, kita perlu antisipasi dan cek betul-betul kenapa terjadi kenaikan harga, begitu juga dengan bawang putih,” sebut Plt Sekjen Kemendagri tersebut.
Sementara, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan ada beberapa daerah yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) di minggu ketiga Oktober 2024.
“Daerah yang mengalami kenaikan yakni Kabupaten Bolaang Mongondow 3,91 persen, Kabupaten Lima Puluh Kota 1,92 persen, Kabupaten Manokwari Selatan 1,83 persen, Kabupaten Luwu 1,82 persen, Kabupaten Klaten 1,65 persen, Kota Tanjung Balai 1,60 persen, Kota Tomohon 1,48 persen, Kabupaten Seram Bagian Timur 1,48 persen, Kabupaten Purworejo 1,47 persen, dan Kabupaten Lampung Utara 1,35 persen, ” ungkapnya.
Foto Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Bulan Oktober 2024 Bersama Kemendagri RI
Kepada awak media, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekobang Yuas Elko mengatakan inflasi Provinsi Kalimantan Tengah masih aman dan masih berada di urutan delapan provinsi terendah inflasi nasional. “IPH kita juga turun, artinya kita deflasi. Cadangan beras kita masih aman, ada 12.362 ton,” jelasnya.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekobang tersebut memberi apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Katingan yang telah berhasil menekan inflasi dan masuk sepuluh Kabupaten terendah nasional. “Saya minta kepada TPID se-Kalimantan Tengah agar terus melakukan upaya untuk menstabilkan harga, supaya Kalimantan Tengah tidak lagi masuk sebagai Provinsi inflasi tertinggi,” sebut Yuas Elko.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Prov Kalteng terkait. Hadir pula secara virtual, Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kementerian Perdagangan Bambang Wisnubroto, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Dirjen Holtikultura, Kementerian Pertanian Andi Muhammad Idil Fitri, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Rini Andrida, Direktur Pertimbanan Hukum, Jamdatun, Silah H Pulungan, Satgas Pangan Polri, Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy, Perwira Pembantu Utama Ekonomi Keuangan, Staf Ahli Panglima TNI Bidang Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan Jayusman, serta Gubernur/Bupati/Wali Kota se-Indonesia.