
Palangka Raya, langkahkalteng.com – Tradisi ziarah ke makam pada Sabtu malam menjelang perayaan Paskah masih terus dilestarikan oleh umat Kristiani di Kereng Bangkirai, Kota Palangka Raya. Setiap tahunnya, masyarakat mulai berdatangan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Pal/Km 10 yang terletak di Jalan Matal, Kelurahan Kereng Bangkirai, sejak Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB. Bahkan, beberapa peziarah sudah memulai kunjungan mereka sejak peringatan Jumat Agung.
Salah satu peziarah, Marsine, mengatakan bahwa kegiatan ziarah ini merupakan tradisi turun-temurun yang telah berlangsung sejak agama Kristen masuk ke Kalimantan. Ia menyebutkan bahwa kegiatan bermalam di makam merupakan kebiasaan lama yang masih dijalankan oleh sebagian masyarakat di Kalimantan.
Foto salah satu Warga Kereng Bangkirai, Marsine, saat berziarah ke Makam Kristen Jl. Matal
“Tradisi bermalam ini kemungkinan besar merupakan warisan dari orang-orang tua terdahulu. Di Kalimantan Tengah, kebiasaan ini masih sering ditemukan. Umumnya, pada hari Jumat atau Sabtu pagi, keluarga datang ke makam untuk membersihkan dan merapikan area sekitar sebelum berkumpul kembali pada malam harinya,” ujar Marsine, Sabtu (19/4/2025).
Dalam kegiatan ziarah tersebut, umat biasanya melakukan doa bersama, menabur bunga, dan menyalakan lilin sebagai bentuk penghormatan dan kenangan terhadap keluarga yang telah meninggal dunia. Selain itu, ziarah ini juga dimaknai sebagai bentuk penghayatan atas kebangkitan Yesus Kristus yang diyakini terjadi pada hari Minggu Paskah.
Marsine menambahkan, tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan bentuk penguatan hubungan spiritual antara penganut agama dengan nilai-nilai sakral yang dianutnya.
Suasana tampak keramaian para keluarga saat mengunjungi Makam di TPU Kereng Bangkirai, Jl. Matal
“Segala bentuk ritus, keyakinan, dan tradisi ini sejatinya bertujuan memperkuat ikatan antara penganut agama dengan hal-hal yang mereka anggap suci. Termasuk solidaritas, norma, dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat,” tambah warga Kereng Bangkirai tersebut.
Momentum ziarah ini juga membawa berkah bagi para pedagang bunga, lilin, dan jajanan yang menjajakan dagangannya di sekitar area pemakaman. Kehadiran ribuan peziarah menjadi peluang ekonomi tahunan yang selalu dinanti para pelaku usaha kecil di sekitar lokasi. (Ctr)